Wednesday, August 21, 2013

Mamaku itu Cantik


Mamaku itu cantik. Cantik fisiknya. Kulitnya putih nan bersih, wajahnya cantik, jerawat pun tak pernah berani menghinggapinya sampai sekarang. Tak heran begitu banyak orang yang memuji kecantikan mama. Dari saudara kandung, saudara jauh, kerabat kerja, hingga teman jauh. Bahkan di usianya yang sudah hampir berkepala lima ini, masih saja terdapat banyak kenalan baru yang mengira bahwa mama masih berumur 30 tahun. Padahal, sedari kecil mama tak sekali pun pernah memolesi wajah dan tubuhnya dengan make up, kecuali saat mama menikah. Dan padahal pula, masa kecil mama hampir dihabiskan di bawah terik sinar matahari. Begitu cantik mamaku ini. Kau harus melihatnya.


Mamaku itu cantik. Cantik perangainya. Sedari kecil, mama selalu bangun tengah malam. Mama selalu shalat malam, bersujud pada-Nya, dan berdzikir sepanjang malam hingga shubuh. Kalau itu hari Senin dan Kamis, mama akan membawa tasbihnya ke ruang makan dan memulai sahurnya. Menjelang shubuh, mama mengambil air wudhu dan memulai tadarusnya. Saat adzan shubuh berkumandang, mama segera melaksanakan shalat wajib dua rakaat tersebut dengan khusyuknya. Tak tertinggal pula, shalat sunah lainnya seperti shalat dhuha dan shalat rawatib yang selalu dikerjakan oleh mama. Tadarus pun tak hanya setelah shalat wajib, namun setiap ada waktu luang bagi mama, insya Allah mama akan selalu membaca Alqur’an. Setelah shalat shubuh, mama segera menuju dapur untuk menyiapkan sarapan keluarganya. Sembari memasak, mama berdzikir al-ma’tsurat. Usai memasak, mama bersiap-siap untuk berangkat kerja. Pukul 6 pagi aku melihatnya pergi, dan pukul 3 sore aku akan melihatnya berada di rumah kembali. Setelah Isya’, mama mendampingi adikku yang masih duduk di bangku sekolah dasar untuk mengerjakan tugasnya. Mama sangat jarang menonton televisi. Katanya televisi itu tidak penting, kecuali syiaran agama atau berita. Subhanallah. Mama juga memelihara sifat zuhud, atau hidup sederhana. Contoh kecil, seperti handphone yang dimilikinya. Handphonenya sudah keluar dari jaman, atau bisa disebut jadul. Mama tidak ingin membeli handphone terbaru, padahal papa sudah berulang kali menawarinya. Katanya handphone itu yang penting bisa dipakai untuk sms dan telepon saja, tidak perlu aplikasi yang lain. Mama adalah anak dan istri yang sholehah. Sangat sholehah. Sinar yang terpancar dari wajahnya menampakkan begitu kuat inner-beauty nya. Dengan tanda sujud yang membekas di dahinya. Begitu cantik mamaku ini. Kau harus mengenalnya.

Mamaku, Siti Mustaqimah Mazidah.


No comments:

Post a Comment

About Me